Menyusul terjadinya ledakan di pabrik kertas Tomahawk tahun 2008 lalu di Amerika Serikat, The Chemical Safety Board (CSB) Amerika mendesak pabrik-pabrik yang melakukan pekerjaan pengelasan atau pekerjaan hot work lainnya, untuk menggunakan detektor gas mudah terbakar (flammable gas detector).

Desakan tersebut dirilis dalam buletin safety yang akan segera dikeluarkan oleh CSB. Penggunaan flammble gas detector merupakan satu dari tujuh hal hasil evaluasi kejadian ledakan di pabrik-pabrik di Amerika, yang telah menewaskan 60 orang sejak tahun 1990 silam.

Harga sebuah portable flammable gas detector di pasaran saat ini hanya berkisar antara US$300 – US$400. Pada saat digunakan, gas detector akan memberi peringatan kepada pekerja, manakala terdeteksi gas mudah terbakar dengan konsentrasi 10% dari Lower Explosion Limit-nya.

Berdasarkan hasil investigasi CSB atas kejadian ledakan di Packaging Corporation Amerika, menyimpulkan bahwa ledakan yang terjadi ketika tiga orang pekerja tengah melakukan pengelasan flange pada bagian atas tanki penyimpan air yang mengandung serat kertas hasil daur ulang, sebenarnya dapat dicegah dengan menggunakan detektor gas. Karena tidak terdeteksi, percikan api dari pengelasan menyambar uap mudah terbakar yang keluar dari sisi venting tanki air. (wsau.com)

Tags: , , , , , ,

Popularity: 1% [?]

Berita & Tutorial Terkait

This entry was posted on Monday, March 8th, 2010 and is filed under Berita, Kecelakaan Kerja. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

One Response to “CSB Mendesak Penggunaan Detektor Gas Mudah Terbakar”

  1. [...] UEL atau Upper Explosive Limit adalah konsentrasi maksimum gas mudah terbakar di udara yang masih dapat terbakar apabila terdapat sumber api atau percikan [...]

Leave a Reply