bahaya laboratoriumIdentifikasi bahaya merupakan langkah pertama dalam rangka mengendalikan bahaya di dalam pabrik kimia, termasuk di laboratorium. Ada beberapa sumber bahaya yang terdapat di dalam laboratorium, baik bahaya yang bersifat fisik maupun kimia. Dan mungkin di beberapa laboratorium ada bahaya yang bersifat biologis.

Sumber bahaya di setiap laboratorium memang berbeda-beda. Ini dipengaruhi oleh jenis analisa yang dilakukan, chemical reagent yang dipakai, alat analisa yang digunakan, jenis bahan yang dianalisa, kondisi ruangan laboratorium dan lain-lain.

Di bawah ini adalah beberapa sumber bahaya, yang umumnya dapat kita jumpai di dalam laboratorium. Daftar bahaya tersebut dapat kita gunakan sebagai acuan, manakala kita hendak melakukan hazard identification process di laboratorium.

Bahaya Bersifat Fisik

Listrik
Terpeleset, tersandung dan jatuh
Temperatur ekstrem (panas dan dingin)
Ventilasi yang buruk
Tingkat pencahayaan yang kurang
Radiasi
Getaran mekanis
Kekurangan oksigen
Terkena benda jatuh (contoh: tertimpa silinder gas)
Kelembaban udara
Benda tajam

Bahaya Bersifat Kimia

Bahaya kimia berhubungan dengan penyimpanan, penanganan dan pemakaian bahan kimia berbahaya atau B3 di laboratorium. Bahayanya meliputi terciprat, tumpah, tertelan, terhirup, terhisap, kontak dengan kulit, kontak dengan mata dan lain-lain.

Daftar bahaya di atas masih bisa dikembangkan, sesuai dengan kondisi masing-masing laboratorium di perusahaan. Untuk mempermudah melakukan identifikasi bahaya, lakukan dengan cara inspeksi langsung atau field inspection.

Tags: , , , , ,

Popularity: 1% [?]

Berita & Tutorial Terkait

This entry was posted on Thursday, January 28th, 2010 and is filed under K3, Tutorial. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

Leave a Reply