7 Faktor Penting Dalam Pemilihan Pressure Gauge

alat-pengukur-tekananMechanical pressure gauge (PG) merupakan salah satu jenis instrumentasi yang paling penting dalam operasional sebuah pabrik kimia. Pressure gauge tidak memerlukan sumber energi untuk beroperasi. Ia merupakan alat penunjuk tekanan yang ekonomis, akan tetapi cukup handal dalam memberikan hasil pengukuran tekanan yang akurat.

Proses pemilihan yang baik sangat menentukan lifetime dari pressure gauge yang kita pakai. Setidaknya ada 7 faktor penting, yang harus diperhatikan ketika memilih sebuah pressure gauge.

1. Sifat Fluida dan Proses
Boudon tube dan socket adalah bagian pressure gauge yang terkena langsung dengan fluida proses. Kedua bagian ini harus tahan atau compatible terhadap fluida. Diaphragm seal atau gauge isolator biasanya digunakan untuk melindungi material bourdon tube dan socket dari fluida proses.

Selain itu, diaphragm seal berfungsi pula mencegah terjadinya blocking atao clogging pada bourdon tube. Akan tetapi, penggunaan diaphragm seal akan menyebabkan timbulnya error tambahan pada pressure gauge minimal sebesar 0.5%.

Vibrasi yang muncul karena proses atau alat yang berputar dapat memperpendek umur dari pressure gauge. Maka dari itu, cairan tertentu biasanya ditambahkan ke dalam pressure gauge untuk meredamnya. Selain itu, biasanya dipasang alat tambahan berupa pulsation dampener, pressure snubber, gauge saver atau diaphragm seal untuk meminimalisir gerakan pada bourdon tube, sehingga lifetime-nya bisa diperpanjang.

2. Range Pada Pressure Gauge
Menurut ASME B40.100-1998, range tekanan operasi normal direkomedasikan berada pada kisaran skala 25%-75% dari total skala pressure gauge. Jika terdapat getaran pada proses, maka batasan tekanan maksimum tidak boleh melebihi 50% dari total skala pada pressure gauge.

3. Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan di mana pressure gauge dipasang dapat mempengaruhi performance-nya. Parameter-parameter lingkungan yang bisa mempengaruhi diantaranya adalah temperatur, partikel di udara, kelembaban, uap air dan uap bahan kimia.

Untuk mengantisipasi temperatur ambien yang ekstrim misalnya, pilihlah pressure gauge dengan tipe temperature compensated. Sebaliknya, jika kondisi lingkungan yang korosif, jumlah debu yang lumayan tinggi atau tingkat kelembaban yang cukup tinggi, maka pilihlah pressure gauge yang weather proof atau liquid filled.

4. Tingkat Akurasi
Untuk mechanical pressure gauge, yang dimaksud dengan akurasi adalah persentase dari skala total atau full scale. Sebagai contoh kita ambil pressure gauge ASME grade1, dimana tingkat akurasinya adalah 1%. Itu artinya jika skala pada pressure gauge 0-100 kg/cm2.g, maka akurasi maksimalnya adalah 1 kg/cm2.g.

Penentuan tingkat akurasi akan sangat tergantung dari kebutuhan, dan biasanya berbeda untuk satu proses ke proses lainnya.

5. Dial Size
Range dial size umumnya adalah antara 1 ½ in sampai dengan 16 in. Ukuran ini ditentukan oleh persyaratan keterbacaan, tingkat akurasi dan posisi di mana pressure guage diinstal.

6. Koneksi
Jenis koneksi yang biasa digunakan untuk pressure gauge adalah NPT (National Pipe Thread) Tapered Thread. Ukuran yang paling umum dipakai adalah NPT ¼ in dan ½ in. Akan tetapi ukuran koneksi dipengaruhi oleh dial size yang kita pilih.

7. Pemasangan
Pemasangan pressure gauge biasanya dilakukan dengan cara dipasang langsung pada pipa atau peralatan, pada panel khusus, dengan tambahan pipa kapiler, dan lain-lain.

Tags: , , ,

Popularity: 4% [?]

2 Responses to “7 Faktor Penting Dalam Pemilihan Pressure Gauge”

  1. terima kasih artikelnya….

  2. Terima kasih telah berkunjung.

Leave a Reply