Referensi Industri Kimia Indonesia

Mitsui Chemical Inc, perusahaan kimia asal Jepang, dan Honam Petrochemical Corp asal Korea, telah setuju untuk membangun sebuah pabrik katalis untuk memproduksi bahan plastik polietilena.

Pabrik katalis polietilena tersebut akan dibangun dengan total investasi mencapai 18.5 juta dolar AS, dan konstruksinya akan dimulai pada bulan Desember 2010 mendatang. Teknologi proses untuk pabrik tersebut akan menggunakan teknologi dari Mitsui Chemical. Baca lanjutannya »

Popularity: 1% [?]

Eastman Chemical dan SK Chemicals Co membangun pabrik acetate tow di Korea Selatan, dengan kapasitas produksi 27.000 ton per tahunnya. Acetate tow adalah bahan yang digunakan untuk pembuatan filter pada rokok.

Pabrik tersebut nantinya akan dioperasikan oleh Eastman Fibers Korea Limited, sebuah perusahaan patungan antara Eastman Chemical dan SK Chemicals. Baca lanjutannya »

Popularity: 1% [?]

Anak perusahaan Lotte Group dari Korea Selatan, KP Chemical telah menyelesaikan proses akuisisi sebuah pabrik PTA (Purified Terephtalic Acid) dan PET (Polyethylene Terephtalate), yang berbasis di Wilton, Inggris.

Akuisisi kedua pabrik yang masing-masing berkapasitas 500.000 ton per tahun dan 150.000 ton per tahun tersebut, bernilai 22.4 juta dolar Amerika Serikat. Baca lanjutannya »

Popularity: 1% [?]

Produsen specialty chemical asal Amerika Serikat, Hexion Specialty Chemicals Inc., akan membangun pabrik monomer di Onsan, Korea Selatan. Pembangunan pabrik baru tersebut diharapkan akan segera dimulai sebelum April 2010, dan rampung pada akhir tahun 2010.

Pabrik tersebut dirancang untuk memproduksi Cordura monomer, yaitu bahan kimia yang biasa digunakan dalam coating untuk perakitan mobil, yang merupakan teknologi untuk mengurangi emisi. Produk yang sama juga di produksi di pabrik Hexion di Belanda. Baca lanjutannya »

Popularity: unranked [?]

Para ilmuwan dari Korea Selatan kini tengah mengembangkan plastik biodegradable, ramah lingkungan dan dengan tingkat toksisitas yang aman bagi manusia. Para ilmuwan tersebut merupakan tim dari KAIST University Seoul dan perusahaan kimia asal Korea, yaitu LG Chemical.

Penelitian tersebut difokuskan pada pengembangan polimer berbahan dasar alam, yaitu polylactic acid, tanpa menggunakan bahan kimia yang berasal dari minyak bumi. Polylactic acid merupakan polimer alternatif terbaik pengganti polimer berbahan dasar minyak bumi, karena dapat terurai secara di alam dan aman bagi manusia.

Proses produksi polyactic acid yang semula memerlukan dua tahap, yaitu fermentasi dan polimerisasi, kini telah berhasil disederhanakan menjadi satu tahap proses produksi oleh para ilmuwan tersebut, dengan mengombinasikan metabolic engineering dan enzyme engineering.

Pengembangan plastic biodegradable ini sangat penting, mengingat ketersedian cadangan minyak bumi yang terus berkurang serta semakin tingginya tuntutan produk yang aman dan ramah lingkungan. (chemtech)

Popularity: 2% [?]

PolyMirae, perusahaan patungan antara LyondellBasell dan Daelim yang berbasis di Korea Selatan, tengah mengembangkan resin polipropilena (PP) terbaru untuk aplikasi food grade, yaitu sebagai bahan baku kontainer makanan dan botol bayi.

Produk tersebut, Clyrell RC5056, tahan terhadap bahan kimia, kuat, transparan dan tahan terhadap suhu tinggi. Resin ini bisa diproses dengan menggunakan injection moulding, injection stretch blow moulding dan injection blow moulding.

Selain itu, resin Clyrell RC5056 memiliki haze value rendah, yaitu 9, jauh lebih kecil dibandingkan dengan polimer polipropilena pada umumnya, serta membutuhkan waktu daur ulang 10% lebih pendek.

Popularity: unranked [?]