Referensi Industri Kimia Indonesia

Beberapa kejadian kecelakaan di pabrik yang melibatkan kebocoran gas ammonia, menjadi dasar mengapa saya menulis postingan kali ini.

Kali ini saya akan memberikan informasi penting mengenai amonia atau NH3. Amonia kita kenal utamanya sebagai bahan baku pembuatan pupuk urea. Selain itu, ada juga yang memanfaatkan amonia sebagai refrigerant pada chiller.

Amonia dapat menyebabkan iritasi pada kulit, mata dan saluran pernafasan. Bahkan bisa menyebabkan mual, muntah dan pingsan. Namun, amonia tidak termasuk sebagai bahan kimia karsinogenik atau bahan yang dapat menyebabkan kanker. Baca lanjutannya »

Popularity: 1% [?]

SynGest Inc, sebuah perusahaan Amerika Serikat, akan segera membangun pabrik bio-ammonia di Menlow, Iowa, Amerika Serikat, dengan kapasitas produksi 50.000 ton per tahun. Pabrik ammonia (NH3) ini menggunakan bonggol jagung dan bahan alam lain (biomass) yang sejenis sebagai bahan bakunya. Untuk pabrik ini dibutuhkan tidak kurang dari 130.000 ton bonggol jagung tiap tahunnya.

Bahan baku biomasa pertama-tama akan digasifikasi (gasification) dalam suatu fluidized bed gasifier untuk menghasilkan synthetic gas (hydrogen), dengan bantuan gas oksigen. Selanjutnya untuk menaikkan jumlah hydrogen, gas diproses dalam water gas shift reactor. Kemudian gas hydrogen yang dihasilkan direaksikan dengan nitrogen untuk menyintesa amonia.

Amonia yang dihasilkan utamanya akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk nitrogen, untuk memenuhi kebutuhan pupuk di Amerika Serikat. Saat ini 55-65% dari total 18 juta ton kebutuhan pupuk nitrogen Amerika Serikat masih dipenuhi oleh import.

Pabrik bio-ammonia dengan total investasi mencapai 102-105 juta dolar Amerika ini akan selesai dibangun pada tahun 2011 yang akan datang.

Popularity: 1% [?]